
Panen Benih Kedelai Varietas Devon 2 di Subak Delod Sema Badung
Badung, 24 Juni 2025 – Kegiatan panen benih kedelai varietas unggul Devon 2 dilaksanakan dengan sukses di Subak Dlod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Panen ini merupakan bagian dari program peningkatan ketersediaan benih kedelai bermutu di Provinsi Bali melalui pengembangan penangkaran benih lokal yang berkelanjutan.
Kegiatan panen dilaksanakan di lahan milik kelompok tani Subak Delod Sema seluas 0,75 hektare dengan 3 cara tanam yang berbeda yaitu cara sebar, jarak tanam 30 x 70 dan menggunakan alat tanam corn seeder yang sejak awal musim tanam bulan Maret 2025 ditanami kedelai varietas Devon 2. Varietas ini dikenal memiliki keunggulan adaptif terhadap kondisi agroklimat, berumur genjah (±80 hari), serta berpotensi hasil tinggi dengan mutu benih yang stabil. Tanaman menunjukkan performa agronomis yang baik dengan tinggi tanaman rata-rata 60 cm, bentuk tanaman seragam, polong masak merata, dan warna biji kuning bersih.
Kegiatan panen benih ini turut dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Badung, Koordinar dan PPL setempat, petugas dari BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Provinsi Bali, serta BRMP (Balai Penerapan Modernisasi Pertanian) Bali dan petani. Menurut I Made Sudiana Koordinator BPP Mengwi bahwa produksi benih mandiri oleh petani seperti ini sangat penting untuk mewujudkan kemandirian benih lokal, mengurangi ketergantungan terhadap pengadaan benih dari luar daerah, dan memperkuat ketahanan pangan berbasis komoditas strategis.
Menurut Ketua Kelompok Tani, I Gede Adnyana, hasil ubinan menunjukkan produktivitas benih mencapai rata-rata 2,5 ton per hektare dengan tingkat kemurnian tinggi dan kadar air sesuai standar. Proses panen dilakukan secara hati-hati, dimulai dari pencabutan tanaman saat 95% polong telah matang, dilanjutkan dengan pengeringan alami, perontokan manual, serta penyortiran benih berdasarkan mutu fisik.
Proses panen ini juga menjadi bagian dari rangkaian sertifikasi benih oleh BPSB. Petugas pengawas benih melakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium guna memastikan mutu benih sesuai standar kelas benih sebar (BR). Benih hasil panen direncanakan akan digunakan kembali oleh petani lokal pada musim tanam berikutnya serta dijual ke kelompok lain yang membutuhkan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai mampu menjadi contoh sukses kegiatan penangkaran benih kedelai yang selama ini belum terlalu dikenal sebagai sentra kedelai.
Upaya petani Subak Delod Sema menunjukkan bahwa dengan pendampingan teknis yang intensif, akses terhadap sumber benih dasar, serta semangat gotong royong, penangkaran benih dapat dilakukan secara efektif bahkan di luar wilayah sentra utama.Keberhasilan ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi kelompok tani lain di Kabupaten Badung dan sekitarnya untuk mengembangkan usaha penangkaran benih secara mandiri. Selain meningkatkan pendapatan petani, program ini juga mendukung target pemerintah dalam swasembada benih kedelai nasional.
( Ni Putu Sutami)